Apa Itu Orderan, Arti dan Sistem Pelaksanaannya. Begini Konsepnya…

Anda tentu tak asing dengan apa itu orderan, bukan? Kata-kata tersebut sudah sering terdengar di telinga. Dewasa ini kata-kata tersebut semakin sering diucapkan karena perdagangan online yang kian marak. Namun sejatinya orderan tidak hanya di perdagangan online saja, orderan juga sering terjadi pada perdagangan offline atau dagang langsung. Dan orang-orang yang terlibat dalam dunia perdagangan atau jual-beli pasti sudah paham tentang apa itu orderan.

Arti Apa Itu Orderan?


Apa itu orderan adalah permintaan atau pesanan dari pembeli kepada penjual
Foto: Pexels @Tima Miroshnichenko

Apa itu orderan adalah permintaan atau pemesanan pada suatu barang atau jasa yang dipesan dari pembeli pada penyedia barang atau jasa tersebut. Misalnya, saya memesan sejumlah kue kepada pembuat kue, maka bisa dikatakan bahwa saya melakukan order kue.
Dan pembuat kue itu menerima orderan kue. Anda memesan sejumlah artikel kepada penyedia konten, maka Anda melakukan order kepada penyedia konten, dan penyedia konten mendapatkan order artikel dari Anda.

Apa itu orderan adalah pembeli memesan barang atau jasa, dan saat ini juga marak dilakukan secara online di market place atau e-commerce. Bisnis jual-beli online sangat memudahkan kita dalam melakukan pemesanan barang atau jasa.
Adanya beberapa marketplace seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Olx, dan sebagainya maka kita bisa memilih dan melakukan order. Demikian juga penjual atau penyedia, semakin dimudahkan untuk mendapatkan orderan.

Baca juga: Jenis dan Ide Bisnis Gerobak Jualan Kekinian

Apa Itu Orderan Dalam Sistem Pelaksanaannya?

Saat ini kata orderan memang lebih familiar di jual-beli online namun pada kenyataannya orderan tidak hanya terjadi di jual-beli online saja. Orderan bisa dilakukan secara online maupun jual-beli langsung. Dan setelah kita memahami arti apa itu orderan, pahami juga tentang sistem pelaksanaannya atau aturan mainnya. Karena dalam hal pemesanan barang atau jasa, kita harus menurut pada aturan yang telah ditetapkan, seperti berikut ini:

1. Waktu

Sebelum melakukan order barang atau jasa kepada penyedia, pembeli harus memastikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan order dan kapan order itu selesai atau siap. Lakukan pemesanan jauh-jauh hari kepada penyedia. Sebagai pembeli, setidaknya perlu ngobrol di awal untuk menanyakan harga, kapan bisa selesainya orderan Anda jika Anda memesan dalam jumlah tertentu, dan sebagainya. Dan sebagai penjual Anda perlu memberikan penjelasan secara detail kepada pembeli.

2. Harga Barang atau Jasa

Harga barang atau jasa merupakan salah satu hal penting yang biasanya menjadi patokan pertama bagi pembeli ketika mau melakukan order. Karena budget sudah ditentukan, maka mereka perlu melihat harga yang tertera sebelum menghubungi penyedia barang atau jasa. Maka sebagai penjual sebaiknya Anda tuliskan harga produk barang atau jasa Anda secara jelas. Sehingga calon pembeli Anda tidak perlu susah-susah untuk menanyakan harga pada Anda.

3. Sample

Jangan lupakan tentang sample atau contoh kepada calon pembeli Anda sebelum mereka melakukan order, kalau perlu tawarkanlah. Misalnya Anda sebagai penjual kue maka Anda harus terlebih dahulu memberikan sample kue tersebut dan berikan cara penyajian yang baik. Jika calon pembeli Anda sudah merasa cocok tentang harga, rasa dan cara penyajiannya tentu mereka akan segera melakukan order kepada Anda. Begitu pula ketika Anda sebagai penyedia konten, maka berikan beberapa sample artikel pada calon pembeli Anda. Pastikan mereka melihat sample gaya tulisan Anda terlebih dahulu.

4. Sistem Pembayaran dan Uang Muka

Setelah terjadi kecocokan dalam harga dan sample barang atau jasa, calon pembeli Anda bisa segera melakukan order atau pemesanan. Nah disini juga akan disepakati tentang sistem pembayarannya. Sistem pembayaran tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Pembayaran bisa dilakukan secara cash atau pelunasan di awal atau setelah pesanan siap. Ada juga sistem uang muka.
Umumnya Anda sebagai pihak penjual atau penyedia akan meminta calon pembeli Anda untuk memberikan uang muka atau DP dengan besaran nominal tertentu atau bisa juga ditentukan dengan sistem persentase, bisa 25% atau 50% dari harga total barang atau jasa yang dipesan.
Uang muka adalah sebagai tanda keseriusan bahwa calon pembeli Anda telah memesan barang atau jasa pada Anda sebagai penyedia atau penjual. Uang muka penting diadakan untuk menghindari pihak pemesan yang tidak bertanggung jawab.
Setelah calon pembeli Anda menyerahkan sejumlah uang muka maka sebagai penyedia atau penjual Anda harus menyerahkan tanda terima yang berisi tentang nominal uang yang diserahkan dan kapan orderan jadi.

Baca juga: Ide dan Tips Jualan Makanan Ringan yang Laku Setiap Hari

5. Sistem Ambil/Antar Orderan


Apa itu orderan juga erat kaitannya dengan sistem antar barang
Foto: Pexels @Tima Miroshnichenko


Dalam pelaksanaan apa itu orderan, sistem ambil/antar orderan juga merupakan salah satu hal yang penting. Misalnya Anda sebagai penjual mebel. Ketika calon pembeli memesan almari baju ke toko, maka harus dipastikan bahwa pihak toko yang akan mengantarkannya ke alamat pembeli.

Ketika Anda sebagai penjual kue, harus ada kesepakatan antara Anda dan pembeli atau pemesan tentang sistemnya, Anda yang akan mengantar pesanan atau pihak pembeli atau pemesan yang akan mengambilnya pada hari dan jam yang disepakati.

Nah, demikian tentang apa itu orderan, arti dan sistem pelaksanaannya. Pada prinsipnya antara penjual atau penyedia dan calon pembeli harus ada kesepakatan dan kecocokan terlebih dahulu sehingga akan tercapai kebaikan diantara kedua belah pihak.

Simak artikel menarik lainnya dari ceritausaha.com seputar dunia bisnis dan wirausaha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like