Penjelasan Tentang Biaya Tenaga Kerja Langsung Adalah Seperti Berikut Ini, Manfaat, Contoh dan Perhitungannya

Foto: Pixabay @StartupStockPhotos
Biaya tenaga kerja langsung adalah elemen penting dalam perhitungan rugi laba yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Jenis biaya ini termasuk krusial karena merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan dalam perhitungan biaya produksi.

Penjelasan Arti Biaya Tenaga Kerja Langsung Adalah

Biaya tenaga kerja langsung adalah berkaitan erat dalam perhitungan rugi laba suatu produksi. Anda yang memiliki pekerjaan di bidang produksi tentu sudah paham tentang apa itu biaya produksi langsung yang dalam istilah asing disebut direct labor cost.

Dalam penjelasan yang lebih gamblang, biaya tenaga kerja langsung adalah bayaran atau segala bentuk imbalan yang dibayarkan oleh pihak perusahaan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.

Maka biaya kerja langsung adalah termasuk upah atau gaji karyawan yang menangani proses produksi. Apabila komponen gaji tersebut terdiri atas gaji pokok dan ada tambahan tunjangan, berarti nominal tunjangan tersebut juga termasuk biaya tenaga kerja langsung atau direct labor cost.

Fasilitas lain yang diperoleh oleh karyawan seperti asuransi kesehatan, dana pensiun serta jaminan sosial juga termasuk ke dalam biaya tenaga kerja langsung atau direct labor cost.

Jadi kesimpulannya, pengertian biaya tenaga kerja langsung adalah upah dan gaji karyawan atau pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi, termasuk juga pendapatan lainnya seperti tunjangan, asuransi kesehatan, dana pensiun, jaminan sosial dan lain sebagainya. 

Baca juga: Apa Itu Packing dalam Jual-Beli Online, Arti dan Tata Caranya. Inilah Penjelasannya!

Manfaat Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung adalah memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan, yaitu:

1. Tenaga Kerja Menjadi Lebih Efisien

Biaya tenaga kerja langsung adalah
Foto: Pixabay @jotoler

Sebelum memulai sebuah produksi harus dilakukan perencanaan yang matang, salah satunya adalah perhitungan biaya tenaga kerja langsung atau direct cost labor. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana proses produksi itu sendiri.

Maka pemanfaatan tenaga kerja pun dapat dilakukan secara efisien sehingga dapat mengurangi risiko kerugian perusahaan.

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Menjadi Lebih Cepat

Perhitungan anggaran biaya tenaga kerja langsung atau direct labor cost akan mempengaruhi biaya lain, misalnya biaya overhead dan bahan baku karena ketiga komponen tersebut termasuk dasar perhitungan harga pokok produksi.

Dengan perhitungan dan pembuatan anggaran biaya tenaga kerja langsung maka harga pokok produksi dapat dihitung lebih cepat. Selanjutnya perusahaan dapat membuat estimasi harga jual produk secara tepat.

Baca juga: Apa Itu Orderan, Arti dan Sistem Pelaksanaannya. Begini Konsepnya…

3. Menjadi Alat Bantu Monitoring

Manfaat lain anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai alat bantu monitoring. Karena telah dicantumkan dalam anggaran, maka perusahaan akan berusaha untuk memenuhi target tersebut.

Penyusunan anggaran tenaga kerja umumnya mencakup beberapa hal, dimulai dari perencanaan lamanya waktu produksi yang diperlukan hingga upah yang harus dibayarkan berdasarkan pada jenis produk yang dihasilkan.

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung Adalah Seperti Berikut Ini!

Dalam menentukan besarnya biaya tenaga kerja langsung atau direct labor cost, perusahaan umumnya akan menggunakan rumus perhitungan biaya seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Secara umum, rumus perhitungan biaya tersebut meliputi perhitungan tingkat upah karyawan pada periode tertentu dan jumlah total jam kerja yang dilaksanakan oleh karyawan tersebut.

Maka ada beberapa komponen yang harus Anda pahami ketika akan menghitung biaya tenaga kerja langsung, yaitu:

1. Jumlah Barang dan Jenis Barang yang Diproduksi

Lama jam kerja yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memproduksi setiap unit barang atau durasi waktu memproduksi suatu barang.

2. Tingkat Upah Rata-Rata Tenaga Kerja Per Jam

Secara aturan, telah ditetapkan satuan yang sering dipergunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung adalah jam tenaga kerja langsung atau jam buruh langsung atau disebut juga direct labor hours (DLH).

Nilai DLH dapat didapatkan dengan cara menerapkan rumus direct labor cost yang paling sederhana, yakni:

DLH = Total jam kerja x Tingkat upah tenaga kerja

Selain rumus tersebut, Anda juga dapat menerapkan cara menghitung biaya tenaga kerja langsung lainnya seperti berikut ini:

BTKL = Upah per jam x Lama waktu pekerjaan

Selanjutnya Anda juga dapat menghitung biaya tenaga kerja langsung per unit, dengan cara berikut ini:

BTKL = Upah per unit x Jumlah unit yang diproduksi

Berdasarkan pada rumus-rumus tersebut di atas, maka Anda perlu mengetahui beberapa komponen perhitungan, diantaranya adalah, besaran upah rata-rata per jam, besaran upah rata-rata per unit, jumlah unit yang diproduksi dan jam kerja tenaga kerja. 

Dan selanjutnya Anda perlu tahu bahwa tidak semua biaya tenaga kerja di bagian produksi termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung.

Contoh, gaji petugas security yang bertugas menjaga keamanan area produksi tetap tidak termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung karena petugas security tersebut tidak terlibat secara langsung di dalam proses produksi.

Jadi hanya upah dari perusahaan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung.

Baca juga: Contoh Peluang dan Penjelasan Kegiatan Usaha di Bidang Jasa Yaitu…

Contoh Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Agar lebih memahami apa itu biaya tenaga kerja langsung bisa melihat contoh perhitungannya berikut ini:

Misalnya Anda adalah pemilik usaha nugget frozen foods. Anda menjual produk frozen foods ke supermarket. Anda mempunyai beberapa tenaga kerja sebut saja A yang bertugas untuk memproduksi frozen foods. Anda juga memiliki tenaga kerja sebut saja B yang bertugas mengemas produk tersebut.

Untuk upah karyawan A adalah Rp.1000,00 per bungkus. Dan pada setiap bungkus, karyawan A perlu membuat 10 potong nugget. Sedangkan karyawan B yang bertugas mengemas produk diberikan upah sebesar Rp.15.000, 00 per jam.

Dalam satu hari, karyawan A berhasil membuat 300 bungkus nugget, sedangkan karyawan B bekerja selama 8 jam. Berdasarkan ilustrasi cerita tersebut, cara menghitung biaya tenaga kerja langsung adalah seperti berikut ini:

BTKL karyawan A
BTKL per unit = Upah per unit x Jumlah unit yang diproduksi

BTKL per unit = Rp1000 x 300

BTKL per unit = Rp.300.000, 00

Jadi, biaya tenaga kerja langsung untuk karyawan A ialah Rp.300.000,00

BTKL karyawan B
BTKL per jam = Upah per jam x Lama waktu pengerjaan

BTKL per jam = Rp15.000 x 8

BTKL per jam = Rp.120.000,00

Dengan demikian, biaya tenaga kerja langsung untuk karyawan B sebesar Rp 120.000,00

Nah, penjelasan tentang biaya tenaga kerja langsung adalah seperti yang telah dibahas di atas, termasuk manfaatnya bagi perusahaan dan bagaimana contoh perhitungannya secara singkat. Semoga bermanfaat!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like