Apa Itu Retailer? Berasal dari Istilah Prancis, Ini Penjelasan dan Contohnya

Foto: Pixabay @Alexas_Fotos

Retail merupakan salah satu bentuk bisnis yang cukup populer. Retail atau pengecer cocok untuk berbagai jenis produk seperti kebutuhan sehari-hari. Ada juga istilah retailer atau pedagang eceran. Apa itu retailer? Pedagang eceran membantu menjual barang dan jasa melalui saluran distribusi untuk mendapatkan keuntungan. Ini merupakan bagian akhir dari saluran distribusi sebelum sampai ke tangan konsumen.

Memahami Apa Itu Retailer

Retail merupakan aktivitas menjual barang atau jasa langsung pada konsumen. Istilah retail berasal dari “tailler”, kata kuno Perancis yang berarti “memotong, memisahkan”. Pada 1433, ini kemudian dipakai sebagai kata yang memiliki arti “menjual dalam jumlah kecil”. Retail juga dapat berarti transaksi antara penjual dan pembeli dalam jumlah kecil untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Aktivitas retail ini biasanya terjadi di toko pengecer atau bisnis jasa, tapi bisa juga terjadi melalui direct selling seperti mesin penjual otomatis dan e-commerce. Meskipun sering dikaitkan dengan pembelian barang namun istilah ini bisa juga diterapkan bagi penyedia jasa. Jadi penyedia layanan retail dapat termasuk jasa perjalanan, asuransi, kesehatan swasta, perbankan, dan lain-lain.

Apa itu retailer? Ini merupakan istilah untuk toko atau pedagang pengecer. Produsen memasok barang melalui saluran distribusi sehingga bisa sampai ke pasar. Pedagang pengecer merupakan saluran distribusi yang berada di bagian bawah. Pedagang pengecer mencakup bisnis kecil dan besar yang menjual produk secara langsung ke konsumen.

Untuk mendapat keuntungan, retailer mencari produk yang sesuai dengan tujuan bisnisnya. Mereka kemudian akan mencari supplier produk tersebut dengan harga yang kompetitif. Pengecer bisa membeli barang dalam jumlah tertentu dari distributor atau grosir.

Saat ini ada juga pengecer yang berjualan online. Jadi tanpa harus adanya toko fisik, mereka tetap bisa berjualan barang langsung pada konsumen. Sama seperti pengecer biasa, pedagang online ini juga akan mencari barang dari supplier untuk mendapatkan harga yang lebih rendah. Pedagang eceran akan menjual barang ke konsumen dengan harga yang sudah dinaikkan sehingga mendapatkan keuntungan.

Baca juga: Begini Cara Membuka Usaha Makanan Ringan Serba 1000!

Fungsi Retailer

Apa itu retailer sudah dijelaskan bahwa ini adalah istilah untuk pedagang pengecer yang menjual langsung pada konsumen. Pihak retailer ini memiliki fungsi yang cukup penting dalam kegiatan bisnis. Berikut beberapa fungsi dari retailer dalam bisnis.

1. Riset, mendapat informasi untuk perencanaan

Posisi retailer berada di bagian akhir dari saluran distribusi. Merekalah yang berhubungan langsung dengan konsumen. Jadi retailer memiliki banyak keuntungan dalam mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan kebutuhan, selera konsumen, dan lainnya. Informasi ini membantu retailer untuk memenuhi apa yang diinginkan oleh konsumen. Retailer juga bisa memberikan informasi ini kepada perusahaan produsen dan membantu mereka meningkatkan produknya.

2. Stimulasi konsumsi, menyusun, dan menyebarkan informasi tentang barang

Pengecer atau retailer merupakan saluran distribusi yang penting untuk merangsang konsumsi. Pihak retailer dapat menyebarkan informasi terkait barang dari produsen. Mereka bisa kontak langsung dengan konsumen seperti kasir yang menawarkan barang atau menyebarkan selebaran produk.

3. Negosiasi dengan produsen, importir, atau pedagang besar terkait harga barang

Harga barang yang dibeli konsumen melalui pengecer tersebut sudah melalui negosiasi dengan pihak produsen atau distributor. Ketentuan lain terkait penjualan barang tersebut juga dinegosiasikan terlebih dahulu sehingga dapat sampai ke konsumen.

4. Menerima risiko dan bertanggung jawab pada operasi saluran distribusinya

Apa itu retailer? Retailer sebagai pedagang pengecer tidak hanya mendapat keuntungan dari berjualan barang langsung ke konsumen. Mereka juga harus siap menanggung risiko yang terjadi dalam aktivitas penyaluran barang tersebut. Risiko yang dihadapi misalnya terkait biaya barang yang rusak dan barang yang dicuri di tempat retailer.

Tipe Bisnis Retail

Selain memahami apa itu retailer, perlu juga mengetahui mengenai tipe dan contohnya. Ada beberapa tipe bisnis retail atau pengecer. Berikut ini penjelasan tipe bisnis retail beserta dengan contohnya.

1. Toko spesialis

Toko pengecer bisa hanya fokus menjual produk untuk jenis atau ceruk tertentu saja. Misalnya saja toko alat-alat tulis dan toko alat rumah tangga. Kelebihan toko ini yaitu mereka cenderung lebih lengkap dalam menyediakan barang untuk jenis tersebut. Barang yang mungkin tak didapat di toko umum dapat diperoleh di toko jenis ini. Biasanya toko spesialis juga akan memiliki kualitas pelayanan dan konsultasi yang lebih baik.

2. Toko bahan pangan (grocery)

Toko bahan pangan menjual barang dengan kategori yang berbeda untuk kebutuhan warga yang ada di area sekitar. Sekarang ada juga toko bahan pangan yang beroperasi secara online. Toko retail jenis ini bisa memenuhi kebutuhan berbagai jenis konsumen karena menjual banyak produk yang berbeda. Namun biasanya basis pelanggannya terbatas karena hanya menjual dalam range yang sedikit.

3. Toko serba-ada/minimarket (convenience store)

Toko serba ada merupakan tempat konsumen bisa datang kapan saja untuk membeli kebutuhan sehari-hari/ Contoh toko serba ada misalnya 7eleven, wal-mart, dan lain-lain. Produk di toko jenis ini beragam, bersih, dan dekat dengan konsumen. Toko ini biasanya kecil dan buka sampai larut malam.

4. Butik

Butik juga bisa menjadi salah satu contoh tipe retailer. Apa itu retailer sebelumnya telah dijelaskan yaitu pedagang pengecer yang menjual pada konsumen secara langsung. Hal ini yang juga dilakukan oleh butik. Ini menjual produk fashion seperti pakaian pria dan wanita, pakaian anak, aksesoris, sepatu, tas, dan lain-lain. Butik dikenal sebagai toko yang lebih khusus dan kecil.

5. Franchise

Franchise atau waralaba merupakan jenis bisnis yang dilisensikan oleh perusahaan lain untuk menjual produknya. Perusahaan pemilik merek bekerja sama dengan pihak lain untuk menggunakan merek dagang, produk, dan sistem operasional bisnisnya. Contoh dari perusahaan franchise yaitu Mixue, Starbucks, Dominos, KFC, dan lain-lain. Mereka menggunakan izin untuk membangun bisnis yang sama dan menjual produk langsung ke konsumen.

6. Agency

Agency serupa dengan franchise, namun ini berupa agen resmi perusahaan untuk menjual produk. Agensi cenderung lebih fleksibel dari cara operasi bisnisnya. Sebagian besar tidak beroperasi berdasarkan perjanjian eksklusif dengan perusahaan dan diizinkan menjual produk merek lain di toko. Contoh jenis retailer yang satu ini misalnya dealer mobil.

Baca juga: Apa Contoh Distribusi Semi Langsung? Berikut Ini Kelebihannya

7. Pop-up shop

Pop-up shop merupakan toko sementara yang didirikan di lokasi berbeda. Ini biasanya terlihat di pusat perbelanjaan, bandara, dan lain-lain. Toko jenis ini bisa memiliki berbagai format misalnya kios, truk, store spaces, dan lain-lain. Apa itu retailer juga sesuai dengan pop-up shop yang langsung menjual produk ke konsumen. Toko jenis ini cocok untuk tes konsep, pasar, atau produk.

Itulah penjelasan lengkap apa itu retailer dan contoh-contohnya. Retailer dalam bahasa Indonesia sendiri berarti pedagang pengecer. Mereka menjual barang dari produsen atau distributor langsung ke konsumen. Barang yang dibeli di retailer biasanya dalam jumlah satuan atau jumlah yang kecil. Retailer dapat membantu barang sampai ke konsumen dengan cepat dan mudah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like