Biaya Tenaga Kerja Adalah Apa? Ini Penjelasan, Variabel, dan Klasifikasinya

Foto: Pixabay @saweang

Dalam keuangan perusahaan terdapat berbagai biaya yang harus dicatat dan dihitung secara rutin. Salah satu jenis biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan adalah biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan tenaga kerjanya. Ini bisa berupa biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.

Pengertian Tenaga Kerja Adalah dan Variabelnya

Menghitung biaya tenaga kerja merupakan faktor yang penting untuk membuat keputusan keuangan, tak peduli dengan ukuran dari perusahaan atau industrinya. Misalnya memahami biaya untuk tenaga kerja membuat tim keuangan dan SDM bisa secara akuran mendanai ekspansi untuk pasar baru. 

Biaya tenaga kerja adalah terdiri dari beberapa faktor seperti gaji karyawan, pajak gaji, tunjangan, dan biaya lainnya. Pengusaha perlu memahami variabel yang bisa mempengaruhi biaya tenaga kerja tersebut seperti lokasi dan kondisi pasar. Seperti di Indonesia yang setiap daerah memiliki UMR atau upah minimum regional yang perlu dilaksanakan oleh perusahaan. 

Baca juga: 9 Contoh Jenis Jualan Online yang Laku Setiap Hari

Pendekatan strategis bisa membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat melalui perhitungan biaya tenaga kerja. Memahami variabel terkait perhitungan biaya yang akan ditetapkan cukup penting. Berikut penjelasan beberapa variabel yang bisa mempengaruhi biaya tenaga kerja. 

1. Lokasi

Lokasi tempat tinggal karyawan mempengaruhi biaya karyawan. Di Indonesia, perusahaan juga perlu mentaati UMR untuk tiap daerahnya. Selain itu biaya hidup juga bervariasi di setiap daerah dan negara. Perusahaan setidaknya harus memberikan upah minimal tersebut sehingga sesuai dengan regulasi. 

2. Industri 

Jenis industri yang digeluti perusahaan juga mempengaruhi biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang juga terkait dengan tarif pajak yang juga bervariasi antar industri. Biaya karyawan bisa sangat bervariasi antara industri. 

3. Ukuran perusahaan

Perusahaan menghadapi struktur biaya yang berbeda karena ukurannya. Perusahaan besar bisa menawarkan gaji yang lebih tinggi kepada karyawan daripada perusahaan kecil. Gaji yang lebih tinggi bisa membantu mengurangi perputaran, memangkas biaya perekrutan, dan orientasi jangka panjang. 

Bisnis kecil mungkin akan berjuang menyamai gaji perusahaan yang lebih besar. Biaya penggajian biaya lebih rendah untuk perusahaan besar. Jumlah penggajian untuk 5.000 karyawan daripada 20 karyawan bisa lebih murah per karyawannya. Namun biaya overhead seperti sewa dan peralatan kerja bisa lebih tinggi untuk perusahaan besar. 

4. Kondisi pasar

Biaya merekrut karyawan juga tergantung pada kondisi pasar. Pada pasar yang digerakkan oleh pemberi kerja, biaya untuk menarik karyawan terbaik mungkin lebih rendah daripada pasar yang digerakkan karyawan(employee-driven market). Di pasar yang digerakkan karyawan, perusahaan perlu menawarkan gaji yang lebih kompetitif. 

5. Union/Serikat Pekerja

Pekerja yang merupakan bagian dari serikat pekerja mungkin akan memiliki biaya lebih dari yang tidak tergabung pada serikat. Serikat pekerja biasanya akan memberikan tuntutan terkait jumlah gaji yang seharusnya didapatkan. Mereka biasanya akan memperjuangkan hak-hak dari para pekerja tersebut. 

6. Turn over rate

Perusahaan dengan tingkat perputaran yang tinggi menghabiskan sumber daya untuk merekrut dan menempatkan banyak karyawan. Biaya perekrutan tergantung pada strategi perusahaan. Ini bisa mencakup biaya posting lowongan pekerjaan, perangkat lunak perekrutan, pemeriksaan latar belakang, waktu, dan sumber daya yang dihabiskan. 

7. Peran dan tugas

Karyawan yang berpengalaman umumnya mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada karyawan yang tidak berpengalaman. Di pasar yang penuh persaingan, seorang karyawan akan berusaha untuk menunjukkan keterampilan dan pengalaman. Pekerja yang bisa memenuhi peran yang sangat dibutuhkan perusahaan bisa menuntut gaji yang lebih tinggi. 

8. Performa

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang juga terkait dengan performa dari karyawan. Semakin produktif tenaga kerja maka semakin banyak sumber daya yang bisa dihemat. Produktivitas karyawan yang buruk akan menghabiskan sumber daya dalam jangka pendek. Perusahaan mungkin akan menawarkan tunjangan seperti bonus kinerja untuk memotivasi karyawan dan meningkatkan produktivitas. 

Klasifikasi Biaya Tenaga Kerja 

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang hampir selalu ada dalam setiap bisnis. Di dalam sebuah perusahaan, biaya ini bisa terbagi menjadi dua bagian. Ada biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Perusahaan dagang biasanya akan lebih mudah diketahui mana biaya kerja langsung dan tidak langsungnya. Berikut ini penjelasan terkait klasifikasi biaya tenaga kerja.

1. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya tenaga kerja yang langsung terhubung dengan operasi atau proses produksi untuk menyelesaikan produk dari perusahaan. Biaya ini dibebankan pada komponen barang atau produk yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja langsung misalnya biaya upah karyawan yang terlibat langsung dalam produksi. 

Baca juga: 6 Ide Jenis Usaha Sampingan Bagi Pemula dengan Modal Minimal

2. Biaya tenaga kerja tidak langsung

Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan atau proses produksi. Biaya ini misalnya gaji karyawan administrasi, gaji tim pemasaran, gaji karyawan departemen keuangan, dan lain-lain. 

Jadi biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja baik itu terlibat langsung atau tidak dalam proses produksi. Perusahaan bisa menentukan biaya tenaga kerja dengan mempertimbangkan variabel-variabel yang ada. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like