Komponen dan Cara untuk Menghitung Modal Akhir

Foto: Pixabay @Firmbee

Modal akhir mewakili investasi moneter yang tersisa setelah penambahan dan pengurangan yang terjadi dalam laporan keuangan. Menghitung modal akhir bisa berakhir positif atau negatif. Modal positif berarti perusahaan bisa mengambil uang tunai di luar keuntungan. Sedangkan modal akhir negatif berarti tidak boleh mengambil uang atau mereka dapat dikenakan pajak. Jika negatif maka disarankan untuk menjadikannya positif dengan menambahkan uang tunai.

Komponen Menghitung Modal Akhir

Modal dibutuhkan oleh perusahaan saat akan menjalankan operasional bisnisnya. Modal yang digunakan di awal pendirian bisnis ini disebut dengan modal awal. Sedangkan modal akhir merupakan jumlah modal awal ditambah dengan laba atau keuntungan. Perhitungan modal akhir dibutuhkan saat membuat pencatatan keuangan. Modal akhir ini bisa juga berguna untuk melihat perkembangan bisnis dan merencanakan program bisnis selanjutnya.

Tak hanya modal awal dan akhir ada juga komponen lainnya yang bisa mempengaruhi modal. Sebelum menghitung modal akhir, perlu untuk mengetahui apa saja komponennya. Komponen dalam perhitungan modal akhir antara lain:

1. Modal Awal

Modal awal adalah modal yang ada di awal ketika mendirikan sebuah usaha. Modal awal ini sangat penting karena digunakan untuk menjalankan proses operasi perusahaan. Ada beberapa jenis modal awal yaitu modal investasi, modal kerja, dan modal operasional. 

Modal kerja merupakan biaya untuk pembelian bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Modal investasi merupakan biaya untuk membeli peralatan produksi. Peralatan atau mesin produksi biasanya dibeli sekali sehingga membutuhkan modal yang besar. Modal operasional merupakan biaya untuk kebutuhan proses produksi yang biasanya dikeluarkan sekali dalam satu periode. 

Baca juga: 8 Ide Jualan Makanan Pedas Serta Tips Suksesnya

2. Untung atau rugi

Menghitung modal akhir perlu mengetahui laba perusahaan. Perhitungan laba bisa negatif maupun positif. Jika positif berarti untung, sedangkan jika negatif berarti rugi. Laba sendiri didapatkan dari total pendapatan dikurangi dengan total biaya. Perusahaan yang mengalami keuntungan berarti memiliki total pendapatan yang lebih tinggi daripada total pengeluarannya. 

3. Prive

Prive merupakan penarikan modal atau aset untuk keperluan pribadi oleh pemilik usaha tersebut. Ini termasuk dalam komponen modal akhir karena bisa mengurangi jumlah modal akhir tersebut. Penarikan dana ini bisa dilakukan oleh pemilik namun perlu mempertimbangkan ekuitas perusahaan. Jika terlalu banyak menarik dana maka bisa mengurangi modal akhir yang penting untuk operasional bisnis selanjutnya. 

Cara Perhitungan Modal Akhir

Setelah mengetahui komponennya, selanjutnya baru bisa melakukan perhitungan modal akhir. Cara menghitung modal akhir bisa dilakukan dengan dua cara tergantung kondisi perusahaan apakah laba/untung atau rugi. 

Jika perusahaan mengalami keuntungan yang ditunjukkan dengan saldo laba maka perhitungan untuk modal akhirnya yaitu:

Modal Akhir = Modal Awal + (Laba – Prive)

Modal akhir perusahaan jika saldonya laba akan lebih besar dari modal awalnya. 

Sedangkan jika perusahaan mengalami kerugian atau saldo negatif, maka perhitungan untuk modal akhirnya yaitu

Modal Akhir = Modal Awal – (Rugi + Prive)

Modal akhir perusahaan jika mengalami kerugian akan kurang dari modal awalnya. Ini karena terjadi pengurangan uang perusahaan bukannya penambahan. 

Perusahaan yang mengalami keuntungan bisa membaginya pada para pemilik modal. Namun tak semuanya dapat dibagi karena ada yang kemudian dibutuhkan untuk menambahkan modal. Modal akhir ini akan digunakan untuk kegiatan operasional di periode berikutnya. Ini bisa menjadi dasar untuk penentuan kebijakan perusahaan terkait biaya-biaya untuk operasional bisnis. 

Manfaat Modal Akhir

Mengetahui modal akhir sebuah bisnis memiliki banyak manfaat bagi perusahaan.. Beberapa manfaat perhitungan modal akhir antara lain. 

1. Pemantauan operasional bisnis

Modal akhir bisa menjadi dasar untuk memantau operasional bisnis. Jika modal akhirnya lebih besar dari modal awal maka ini menunjukkan bahwa bisnis berjalan dengan baik. Ini juga dapat dilihat dari keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. Perhatikan secara periodik bagaimana modal akhir tersebut dari waktu ke waktu, apakah mengalami peningkatan atau tidak. 

2. Prediksi bisnis

Perhitungan modal akhir juga bisa untuk memprediksi perkembangan bisnis. Perusahaan yang memiliki modal akhir yang cukup bisa melanjutkan operasional bisnisnya dengan tenang. Sedangkan yang mengalami kerugian perlu memikirkan lagi terkait tambahan modal yang dibutuhkan. Apakah perlu untuk melakukan pinjaman pada pihak lain atau tidak. 

Baca juga: Customer Relationship Management Artinya Apa? Ini Komponen-Komponennya

3. Pembuatan laporan keuangan yang akurat

Modal akhir merupakan salah satu bagian yang ada dalam laporan keuangan. Perusahaan perlu melakukan pencatatan secara akurat sehingga bisa menghasilkan modal akhir yang tepat. Jika terjadi kesalahan maka perlu melacak di bagian mana kesalahan tersebut. 

4. Strategi bisnis

Diketahuinya modal akhir bisa membantu untuk merencanakan strategi bisnis. Perusahaan bisa merencanakan terkait program bisnis yang bisa dilakukan dengan modal akhir tersebut. Ini bisa berupa peningkatan proses produksi, program pemasaran, dan lain-lain. 

Cara menghitung modal akhir bisa melalui laporan keuangan perusahaan tersebut. Ada komponen-komponen yang perlu diketahui sebelum menentukan modal akhirnya. Perusahaan bisa menggunakan aplikasi akuntansi profesional untuk mendapatkan hasil yang akurat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like