Discounted Cash Flow Adalah Cara Tepat Perhitungan Investasi

Sudah pernah mendengar istilah discounted cash flow? Mungkin bagi yang terbiasa beraktivitas dalam dunia investasi, istilah ini bukanlah hal yang asing. Discounted cash flow adalah sebuah metode untuk melakukan analisa terhadap kesempatan investasi. Cara ini dilakukan agar para investor tidak mendapatkan kerugian ketika melakukan investasi dalam sebuah perusahaan.

Biasanya, discounted cash flow adalah analisa yang biasa digunakan untuk membuat estimasi mengenai nilai suatu saham di masa mendatang. Ketika seorang investor hendak berinvestasi seperti melakukan akuisisi sebuah perusahaan, mereka harus memiliki dasar dan keyakinan yang terukur. Dengan begitu, mereka bisa membuat penentuan mengenai kebijakan anggaran modal serta dana operasional setelah melakukan investasi tersebut.

Dasar dari perhitungan discounted cash flow adalah dengan melihat arus kas yang terjadi pada setiap periode. Dengan begitu, nantinya bisa diperoleh pertimbangan time value of money. Dari sinilah investor bisa memperkirakan berapakah penghasilan yang bisa didapatkan pada jangka waktu tertentu dan dibandingkan dengan modal yang harus mereka keluarkan saat ini.

Apabila dari perhitungan yang dilakukan, didapatkan bahwa nilai arus kas di masa mendatang lebih besar dibandingkan nilai investasi awal, maka disebut bernilai positif. Sehingga, keputusan untuk melakukan investasi pada saham tersebut dianggap layak untuk dilakukan. Demikian juga sebaliknya, jika nilai arus kas di masa mendatang lebih kecil dan bernilai negatif, maka investasi dinyatakan tidak layak.

Fungsi Discounted Cash Flow

Discounted cash flow sering juga dikenal dengan istilah kas diskonto. Hal ini karena fungsi utama discounted cash flow adalah untuk menghitung arus kas diskonto pada suatu perusahaan agar bisa diketahui nilai bisnisnya. Biasanya, metode discounted cash flow ini digunakan ketika investor hendak menentukan besaran modal yang akan ditanamkan sebagai bentuk investasi.

Selain itu, metode ini dipakai sebagai dasar untuk melakukan negosiasi ketika proses penggabungan perusahaan atau merger hendak dilakukan. Termasuk ketika investor hendak mengambil alih sebuah perusahaan secara keseluruhan, hasil perhitungan dari discounted cash flow ini digunakan sebagai acuan.

Dalam pengelolaan bisnis pun metode discounted cash flow ini juga bisa digunakan. Dimana peran discounted cash flow dalam perusahaan adalah sebagai parameter pembuatan keputusan yang berkaitan dengan investasi. Misalnya untuk menentukan peluncuran produk baru, pembelian unit produksi, penambahan jumlah mesin dan lain sebagainya.

Baca Juga : Contoh Labelling Produk Yang Bisa Bikin Produkmu Laris, Yuk Kepoin!

Untuk menentukan nilai saham, obligasi serta real estate juga bisa dilakukan dengan dasar perhitungan menggunakan metode discounted cash flow ini. Karena nilai perhitungan yang didapatkan dari metode ini, menggunakan nilai intrinsik yang paling akurat. Sehingga mampu menjadi gambaran yang real untuk proses pengambilan keputusan strategis perusahaan.

Cara Menghitung Discounted Cash Flow

Untuk menghitung discounted cash flow, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu :

  1.       Mengidentifikasi arus kas bebas

Dari semua laporan keuangan yang ada dalam perusahaan, hanya arus kas bebas yang akan dipakai sebagai dasar menentukan perhitungan discounted cash flow. Hal ini berdasar arus keuangan yang dimiliki perusahaan, yakni dana yang masuk serta pengeluaran, perubahan modal serta investasi bersih. Dari perhitungan ini, maka bisa didapatkan rumus arus kas bebas yaitu :

Arus kas Bebas = laba setelah pajak +depresiasi bersih+investasi bersih+perubahan modal

  1.       Menentukan tingkat diskonto

Setelah arus kas di masa depan sudah diketahui, nilai itu kemudian didiskontokan. Hal ini karena adanya perbedaan nilai uang antara saat ini dan nilai yang sama beberapa tahun ke depan. Karena, akan terjadi penurunan nilai uang bersama berjalannya waktu.

Untuk menentukan tingkat diskonto dilakukan dengan menyesuaikan biaya modal rata-rata tertimbang, berdasar keuntungan yang diharap dari investor. Hal ini digunakan untuk pembayaran utang atau juga ekuitas.

Penentuan tingkat diskonto ini cukup penting dalam metode discounted cash flow dan perhitungan nilai bisnis. Dengan begitu, semakin rendah variasinya, maka akurasi penilaian pun semakin baik. Berdasar tingkat resikonya, variasi tingkat diskonto biasanya berkisar antara 10-15%. Hal Ini berlaku untuk perusahaan yang sudah stabil. Sedangkan pada perusahaan yang baru berdiri dan belum stabil, nilainya bisa mencapai 25% sampai 50%.

  1.       Menentukan Durasi

Penentuan durasi perhitungan harus dilakukan secara cermat. Bila terlalu singkat durasi waktu perhitungan, akan berdampak hilangnya beberapa informasi yang penting. Sementara bila durasinya terlalu panjang, bisa berdampak pada rumitnya perhitungan yang dilakukan. Idealnya, durasi waktu perhitungan guna menentukan discounted cash flow adalah 4-10 tahun.

Baca Juga : Pentingnya Contoh Pembukuan Pengeluaran Dan Pemasukan, Agar Usaha Makin Maju

  1.       Menghitung Nilai Dasar Bisnis

Analisa discounted cash flow adalah dengan menggunakan perhitungan nilai terminal bisnis yang selaras dengan perkiraan tingkat perkembangan arus kas dalam jangka waktu yang akan datang. Di akhir durasi estimasi perusahaan bisa melanjutkan bisnis pada jangka waktu yang tak terbatas. Hal ini dengan asumsi terjadinya pertumbuhan usaha seiring waktu yang berjalan. Nilai terminal sama dengan nilai aset ekonomi yang diestimasikan di tahun terakhir pada perencanaan bisnis tersebut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like