Soft Selling Adalah Tekhnik Penawaran Yang Halus, Ini 7 Poin yang Mesti Diperhatikan

Foto: 89Stocker via Canva.com

Dalam kehidupan, kita pasti pernah memutuskan membeli sebuah produk hanya karena melihat sebuah kisah atau review? Misalnya memutuskan untuk memilih menginap di salah satu hotel yang baru dibuka, setelah mendengar kisah rekan-rekan atau membaca ulasan di internet. Itu artinya, kita baru saja melihat sebuah strategi pemasaran yang dikenal dengan istilah soft selling. Soft selling adalah sebuah teknik penjualan atau promosi yang belakangan ini dianggap cukup efektif dalam mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk yang kita tawarkan.

Lalu, seperti apakah soft selling itu sendiri? Soft selling adalah teknik pemasaran yang dilakukan dengan cara halus dan interaksi yang minim antara pemasar dan calon konsumen. Proses yang dilakukan pun berlangsung dengan sangat ramah dan mengedepankan persuasi. Dengan begitu, calon konsumen tidak merasa sedang dipaksa untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan tersebut.

Dalam strategi perusahaan, soft selling adalah cara untuk mendapatkan pelanggan yang loyal serta meningkatkan kuantitas penjualan dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan adanya strategi pemasaran yang digunakan lebih mengedepankan proses edukasi serta penyampaian informasi kepada calon konsumen. Selain itu teknik ini memiliki manfaat pada penyelesaian masalah atau pemenuhan kebutuhan calon konsumen.

Baca juga: Faktur Pembelian Adalah Bukti Transaksi Yang Sah. Ini Dia 6 Manfaatnya!

Cara Soft Selling

Di tengah persaingan produk yang ketat, teknik soft selling adalah sebuah solusi untuk memenangkan persaingan mendapatkan pelanggan. Selain itu, teknik ini mampu menjadi media edukasi guna membentuk loyalitas konsumen. Lantas bagaimana cara menentukan metode soft selling yang tepat agar bisa mendapatkan hasil sesuai harapan?

Ada beberapa metode yang perlu dipersiapkan dalam teknik soft selling ini. Beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain adalah :

  1. Melakukan Penelitian

Hal mendasar yang perlu dilakukan dalam metode soft selling adalah melakukan penelitian. Penelitian ini ditujukan agar strategi ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dari penelitian ini, bisa didapatkan tantangan apa saja yang akan dihadapi pada proses penawaran produk pada calon konsumen.

Di sini, yang perlu diutamakan adalah mengetahui hal apa saja yang menjadi keinginan calon konsumen. Dengan mengetahui keinginan konsumen akan memudahkan pemasar untuk memberikan solusi yang dijadikan keunggulan pada produk pemasar.

  1.  Membuat kesan personal pada iklan

Kunci soft selling adalah adanya kesan personal yang berhubungan dengan calon konsumen. Oleh karena itu, dalam pembuatan iklan harus mampu menyentuh emosi seseorang agar mereka mau menyimak iklan tersebut. Selanjutnya, muncul ketertarikan pada produk yang ditawarkan setelah menyaksikan iklan dari produk tersebut. Pastikan iklan dari produk ini, mampu menunjukkan masalah yang dihadapi calon konsumen sehingga mereka menyadari bahwa produk yang ditawarkan merupakan solusi atas masalah mereka.

  1. Fokus dalam menjalin hubungan pada konsumen

Salah satu tujuan soft selling adalah mendapatkan konsumen yang loyal. Dimana mereka akan selalu memilih produk yang ditawarkan secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Dan mereka akan melakukan pembelian ulang atau repeat order atas produk atau jasa tersebut.

Oleh karena itu, ciptakan komunikasi melalui iklan yang bisa menjadikan calon pelanggan merasa nyaman dan percaya bahwa produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dan pada saat mereka sudah mau menjadi konsumen atas produk atau jasa yang ditawarkan, tetaplah menjalin komunikasi agar konsumen merasa dihargai. Jangan tinggalkan konsumen setelah mereka memutuskan mengkonsumsi barang atau jasa yang ditawarkan. Buatlah konsumen melakukan transaksi ulang dan menjadi pelanggan tetap yang loyal.

  1. Menjadi pendengar yang baik

Tidak selamanya konsumen menerima produk atau jasa yang kita tawarkan. Bisa jadi mereka memiliki keluhan atau masukan setelah mengkonsumsi produk atau jasa kita. Oleh karena itu, biarkan mereka menceritakan pengalaman setelah mengkonsumsi produk atau jasa kita. Dengan begitu konsumen akan merasa dihargai dan dilibatkan dalam perbaikan kualitas produk atau jasa tersebut.

Baca juga: Ide dan Tips Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga

  1. Melakukan apresiasi pada konsumen

Kepada pelanggan yang tidak memberikan reaksi setelah mengkonsumsi produk atau jasa kita, bukan berarti mereka sudah merasa puas. Oleh karena itu, lakukanlah komunikasi dengan meminta mereka memberikan tanggapan atas produk atau  jasa tersebut. Hal ini bisa menyebabkan konsumen merasa dihargai dan dianggap bagian penting. Tanyakan pula kendala yang mereka hadapi saat mengkonsumsi produk atau jasa tersebut, agar saat melakukan pembelian ulang kendala tersebut bisa teratasi.

  1. Menilai produk yang ditawarkan

Strategi kunci soft selling adalah dengan menunjukkan kelebihan produk atau jasa yang kita tawarkan tanpa harus membandingkan dengan produk pesaing. Di sini, pemasar harus mampu menyakinkan bahwa kelebihan yang ada pada produk atau jasa kita, tidak terdapat di produk pesaing lain. Disini pemasar juga harus memahami karakteristik produk pesaing agar bisa menyampakan kelebihan dari produk yang ditawarkan.

  1.  Sabar

Setelah melakukan promosi kepada calon konsumen berikan kesempatan mereka untuk berpikir dan menentukan pilihan. Disinilah soft selling menjalankan fungsinya, untuk tidak terlalu agresif dalam menawarkan produk sehingga nantinya akan terkesan bahwa keputusan konsumen datang dari kesadaran mereka.

Ikuti terus update seputar bisnis dan kewirausahaan di www.ceritausaha.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like