Penjelasan Mengenai Gig Economy Adalah Apa dan Jenis Pekerjaan Gig Ekonomy yang Tren Saat Ini

Foto: Pexels@Ron Lach

Istilah gig ekonomy akhir-akhir sedang menjadi tren. Sebenarnya gig ekonomy adalah apa sih? Mungkin Anda saat ini sedang menjalankan pekerjaan tersebut atau mungkin pernah menjalankannya namun tidak menyadari bahwa itu adalah temasuk gig ekonomy.

Istilah gig ekonomy adalah berasal dari dua kata yaitu gig dan ekonomy. Gig sesungguhnya umum digunakan dalam dunia hiburan, terutama dunia musik. Gig artinya manggung, yang diartikan bahwa mereka yang berprofesi di dunia musik sedang dapat job short time (kerjaan waktu singkat).

Namun, pada akhirnya istilah gig economy adalah pekerja freelance yang digunakan oleh perusahaan untuk memberi istilah pekerjaan dengan sistem kontrak jangka pendek.

Nah untuk lebih jelasnya pengertian gig ekonomy adalah apa secara lebih detail, yuk simak penjelasannya termasuk jenis pekerjaan apa yang termasuk gig ekonomy.

Pengertian gig economy

Gig economy bisa disebut juga freelancer, yaitu kumpulan tenaga kerja yang bekerja menggunakan sistem kontrak jangka pendek. Maka pekerja yang menjalankan gig economy tidak bekerja secara permanen atau bukan pekerja tetap dari sebuah perusahaan.

Jadi gig economy adalah sistem tenaga kerja independen yang mana perusahaan hanya mengontrak para pekerja dalam jangka waktu yang pendek.

Pada kenyataannya gig ekonomy bukanlah hal baru dalam dunia kerja namun istilahnya baru muncul akhir-akhir ini. Sebelumnya kita lazim menyebutnya sebagai pekerjaan freelance atau paruh waktu.

Di Amerika gig ekonomy sudah berkembang sejak tahun 2005 yang kemudian meningkat secara signifikan dari 10,1 persen menjadi 15,8 persen selama sepuluh tahun. Pada masa tersebut, jumlah pengusaha juga mengalami peningkatan hingga mencapai dari 19 persen, kemudian jumlah pendapatan kotor dari para pekerja freelance tersebut juga meningkat hingga hampir mencapai 21 persen.

Baca juga: Penjelasan Mengenai Kemasan Sekunder Adalah, Serta Nilai Pentingnya bagi Bisnis Anda

Sementara itu gig ekonomy di Indonesia juga telah dimulai beberapa waktu yang lalu. Dan dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Keinginan untuk bekerja secara freelance semakin meningkat terbukti semakin maraknya platform kerjaan freelance antara lain fastworks, project.co.id, sribulancer dan masih banyak lagi.

Gig economy adalah pekerjaan dengan jam fleksibel sehingga tidak harus on site di kantor. Pekerja bisa menjalankan pekerjaan dari mana pun ia berada atau di lingkungan mana pun. Jika satu proyek sudah selesai bisa lanjut ke proyek berikutnya.

Pengertian Gig Workers

Selain ada gig ekonomy ada pula gig workers, yaitu para pekerja yang terlibat dalam gig ekonomy. Nah disini akan dijelaskan perbedaan sebenarnya antara freelancer dan gig workers.

Jadi gig workers yang terlibat langsung dalam gig ekonomy adalah serupa dengan freelancer namun terdapat perbedaan pada aturannya.

Berbeda dengan freelancer atau pekerja paruh waktu biasa, gig workers memiliki aturan kerja yang lebih ketat meskipun tidak terikat pekerjaan layaknya pegawai tetap.

Perbedaan lainnya adalah gig workers bisa mendapatkan pekerjaan yang berkesinambungan, artinya bisa mendapatkan kontrak kerja yang lama, dari proyek satu ke proyek berikutnya.

Dan satu aturan yang mengikat adalah gig workers biasanya tidak diperbolehkan bekerja di perusahaan kompetitor dalam waktu yang bersamaan.

Perkembangan gig ekonomy semakin pesat karena kebutuhan perusahaan perlu merekrut tenaga kerja yang lebih banyak. Maka gig workers semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Perusahaan memilih gig workers yang sesuai dengan pengalaman atau keahlian mereka. Bagi gig workers pekerjaan yang bisa dilakukan dari jarak jauh sangat menguntungkan, sebaliknya perusahaan juga untung karena memperkerjakan gig workers yang tidak memberikan gaji tetap dan uang tunjangan.

Jadi antara perusahaan dan gig workers terjadi hubungan yang saling menguntungkan dalam gig ekonomy.

Kelebihan Gig Economy

Berikut ini adalah kelebihan gig ekonomy:

1. Memiliki peluang untuk memperoleh pendapatan yang besar

Gig workers yang menjalankan gig ekonomy berpeluang memperoleh pendapatan yang besar bahkan tak terbatas tergantung kemampuan masing-masing dalam mengerjakan proyek.

Baca juga: 5 Strategi Untuk Meningkatkan Usaha Kuliner Berikut Ini Adalah Perlu Dilakukan, Agar Banjir Pelanggan!

Jika ia mampu menyelesaikan proyek yang banyak, pendapatan yang diperoleh akan lebih besar.

2. Pekerjaan bisa dikerjakan di mana pun, tidak perlu di kantor

Gig workers bisa melakukan pekerjaan di mana pun ia berada. Contoh, seorang penulis bisa menulis di rumah, bisa di cafe, bisa di tepi pantai atau di mana pun asal ia bisa menyelesaikan proyek menulis sesuai target waktu yang ditentukan.

3. Perusahaan bisa menghemat pengeluaran

Perusahaan merasa untung karena bisa menghemat pengeluaran antara lain gaji pokok, tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan uang makan.
Perusahaan hanya membayar gig workers atas proyek yang dikerjakan.

4. Berpeluang meningkatkan skill

Gig workers berpeluang mendapatkan peningkatan skill dari berbagai proyek yang dijalankan. Semakin banyak proyek maka akan semakin meningkatkan skill.

Kekurangan Gig Economy

Selain terdapat kelebihan, gig ekonomy juga ada kekurangannya yaitu seperti berikut ini:

1. Gig workers bisa mengalami kelelahan

Ini bisa terjadi jika gig workers menjalankan proyek secara terus-menerus tanpa jeda. Untuk mencegah terjadi kelelahan yang berlebihan sebaiknya gig workers beristirahat sejenak sebelum melanjutkan ke proyek berikutnya.

2. Gig workers tidak mendapatkan bonus dan tunjangan

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa perusahaan tidak memberikan gaji pokok, tunjangan kesetiaan, tunjangan kesehatan, uang makan dan juga bonus.

Contoh Pekerjaan Gig Economy

Gig ekonomy adalah pekerjaan jangka pendek, yang bisa disebut freelance atau paruh waktu. Dan berikut ini contoh beberapa pekerjaan yang tergolong gig ekonomy:

1. Bidang IT, antara lain IT engineer, network analyst, data scientist, dan computer engineer.

2. Bidang kepenulisan, antara lain penulis artikel, jurnalis, content writer, copywriter, penulis lepas yang menulis di blog, website, media sosial, landing page, annual report, dan sebagainya.

3. Bidang administrasi, antara lain asisten virtual, asisten project manager, dan teknisi farmasi.

4. Bidang creative, antara lain seniman, content creator dan graphic designer.

5. Bidang jasa, antara lain driver online, delivery food, jasa membersihkan rumah, menjaga hewan peliharaan, dan sebagainya.

6. Project management, antara lain project manager, office manager, dan product manager.

7. Software development, antara lain game engineer, UI/UX designer, dan DevOps engineer.

8. Bidang pengajaran, antara lain guru di bimbingan belajar, tutor bahasa asing dan pelatih di perusahaan.

9. Web developer yang membangun situs web dari nol.

10. Affiliate marketer yang membantu mempromosikan produk-produk toko online.

Demikian penjelasan mengenai gig ekonomy adalah apa, kelebihan, kekurangan dan contoh pekerjaan gig ekonomy. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like