Marketing Funneling Adalah Pengertian dan Strategi untuk Memaksimalkannya!

Foto: Pexels @Lukas

Marketing funneling adalah istilah dalam dunia marketing yang jika diartikan maksudnya adalah proses perjalanan menuju pembelian.

Istilah marketing funneling hadir karena berdasarkan realita bahwa dalam transaksi jual beli hanya 2% dari pembelian yang dilakukan saat kontak pertama.

Selanjutnya persentase kemungkinan mengalami peningkatan menjadi sekitar 10% pada kontak keempat. Dan secara rata-rata, konsumen memerlukan 5 hingga 8 momen kontak sebelum melakukan pembelian.

Pengertian Marketing Funneling

Istilah Marketing Funneling adalah sebagai corong pemasaran, corong konversi, atau bisa dikatakan sebagai corong penjualan yang bertujuan untuk mengoptimalkan konversi.

Bisa dijelaskan juga bahwa marketing funneling adalah momen bersama antara penjual dan pelanggan yang membentuk perjalanan pelanggan menuju pembelian produk. Dan perjalanan tersebut tentu tidak sama antara pelanggan satu dan yang lain.

Oleh karena itu sebagai penjual perlu memberi tanggapan yang baik melalui komunikasi dengan mereka. Sehingga setiap calon pelanggan bisa mendapatkan informasi yang jelas mengenai produk dan akhirnya tertarik untuk membeli.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Key Performance Indicator Karyawan

Perlunya Marketing Funneling dalam Bisnis

Berdasarkan riset sebagian besar pelanggan membutuhkan 5 hingga 8 momen kontak dengan penjual hingga melakukan pembelian. Untuk itu perlu komunikasi yang baik dalam momen kontak berikutnya untuk menggiring mereka yang disebut marketing funneling.

Dan berikut ini adalah beberapa manfaat dari marketing funneling bagi bisnis:

1. Menciptakan Perjalanan Pelanggan

Salah satu manfaat marketing funneling adalah terciptanya perjalanan pelanggan (baca:proses). Momen kontak antara penjual dan calon pelanggan yang mengarah pada pembelian membentuk perjalanan pelanggan. Dalam hal ini para ahli membentuk model AIDA yang berisi beberapa tahapan berikut ini:

  • Attention (Perhatian): pelanggan mempunyai kebutuhan tertentu, menyadarinya serta mengetahui produk/layanan Anda
  • Interest (Minat): pelanggan mulai menunjukkan minat pada produk Anda
  • Desire (Keinginan): pelanggan mempunyai kebutuhan untuk membeli produk Anda
  • Action (Tindakan): pelanggan akhirnya membeli produk Anda

Setiap tahapan tersebut memerlukan pendekatan dan pesan uniknya. Agar calon pelanggan tertarik untuk melakukan pembelian tentunya harus ada informasi mengenai harga, spesifikasi dan manfaat produk, dan lain sebagainya. Tanpa itu semua mustahil mereka bisa tertarik dan akhirnya membeli.

2. Waktu dan Efektivitas

Manfaat berikutnya dari marketing funneling adalah membantu memastikan distribusi yang efektif antara penjualan dan pemasaran, serta dapat menghemat lebih banyak waktu.

3. Memberi Saran dan Informasi

Manfaat selanjutnya dari marketing funneling adalah membantu memberi saran dan informasi pada konsumen. Konsumen perlu informasi dan saran sebelum memutuskan untuk membeli produk. Oleh karena itu penjual harus membantu calon pelanggan untuk menentukan pilihan yang tepat melalui marketing funneling.

Memaksimalkan Strategi Marketing Funneling dalam Bisnis

Beberapa cara untuk memaksimalkan strategi marketing funneling adalah:

1. Berorientasi pada Pelanggan

Salah satu strategi marketing funneling adalah bagaimana Anda bisa memahami pelanggan Anda. Untuk itu Anda perlu terhubung secara emosional dengan mereka. Berikan wawasan, informasi serta pengalaman pada saat yang tepat.

Anda bisa memanfaatkan data pelanggan dalam rangka memahami perilaku pembelian, minat, serta keterlibatan mereka. Identifikasi peluang dalam rangka menciptakan pengalaman konsumen.

Data mengenai usia bisa dipergunakan untuk segmentasi pelanggan berdasarkan perilaku.

Manfaat orientasi pada pelanggan dalam markeing funneling adalah akan menciptakan proses yang dirancang untuk mendukung agar mereka memiliki pengalaman luar biasa dalam proses menuju pembelian produk.

Baca juga: Power BI Adalah Apa: Fungsi dan Manfaatnya bagi Perusahaan, Inilah Penjelasannya!

2. Dengarkan Pelanggan Anda

Anda tidak dapat begitu saja membujuk calon pelanggan/pelanggan untuk melakukan pembelian produk dari Anda, namun Anda perlu memahami kebutuhan dan keinginan mereka.

Anda perlu bertanya pada mereka melalui survey, email, wawancara dan sebagainya. Ini akan melibatkan pelanggan Anda dalam strategi pemasaran Anda.

Pelanggan bisa ikut serta memberikan ide mereka ke desain pemasaran Anda melalui formulir yang Anda bagikan. Anda perlu masukan, antara lain tentang dari mana mereka mendengar tentang Anda, apa pendapat mereka tentang produk Anda dan apa yang mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli produk Anda.

3. Pertimbangkan Pengalaman Merek dan Pelanggan

Bisnis Anda membutuhkan strategi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Dalam hal ini konsumen Anda harus bisa menemukan bisnis Anda di mana saja, yakni di beberapa media sosial seperti Facebook, LinkedIn,Twitter, Google +, Pinterest, dan lain sebagainya. Ini artinya perusahaan Anda harus menjelajahi keberadaan audiens atau pelanggan Anda.

Perusahaan harus mempertahankan merek secara konsisten di seluruh platform media sosial. Maka semua elemen visual perusahaan Anda, yakni logo, slogan serta warna harus ditampilkan dengan cara yang sama.

Hal itu akan meningkatkan ingatan audiens serta mampu memperkuat cerita dan pesan Anda. Selanjutnya bangun konten untuk memperkuat cerita serta nilai-nilai Anda di berbagai platform tempat Anda terlibat dengan audiens.

4. Pemetaan Perjalanan Pelanggan

Peta perjalanan pelanggan atau disebut juga user journey merupakan representasi visual dari pengalaman konsumen dengan perusahaan Anda. Hal ini mendeskripsikan pengalaman yang berasal dari perspektif konsumen Anda, tentang pikiran, perasaan, serta emosi mereka.

Pilih tujuan pelanggan yang selaras dengan tujuan bisnis Anda. Selanjutnya bagi tujuan tersebut menjadi beberapa tugas. Misalnya, sasaran pelanggan Anda mungkin untuk membeli sepasang sepatu olahraga bulutangkis baru.

Tugas yang mungkin dilakukan antara lain: mengumpulkan informasi mengenai jenis sepatu olahraga bulutangkis terbaik, mencari jenis yang spesial secara online, menemukan toko yang mengirimkan, memilih sepatu yang pada akhirnya memutuskan untuk membelinya.

Menemukan saluran komunikasi yang sesuai, yakni tentukan jenis saluran komunikasi yang akan Anda gunakan. Misalnya, sebelum membeli sepatu bulutangkis pelanggan Anda mengunjungi forum diskusi online mengenai jenis sepatu bulutangkis terbaik.

5. Manfaatkan Konten sebagai Funneling

Cara selanjutnya untuk memaksimalkan strategi marketing funneling adalah dengan konten. Manfaatkan konten yang kemungkinan bisa menjadi sistem saluran termudah untuk bisnis Anda. Konten akan membantu meningkatkan peringkat mesin pencari dan memberi Anda kesempatan menyaring audiens Anda melalui topik dan saran secara lebih mudah.

Tentukan jenis konten yang tepat untuk menumbuhkan kepercayaan yang mana ini akan membantu lebih banyak prospek melalui saluran pemasaran online Anda. Dan inti dari salah satu strategi marketing funneling ini adalah konten yang tepat pada waktu yang tepat, dengan platform yang tepat, dan ditujukan kepada audiens yang tepat dalam rangka mencapai tingkat konversi yang Anda inginkan.

Konten real-time yang dirancang untuk memenuhi setiap pelanggan di mana mereka berada pada saat itu, kemungkinan besar akan lebih meningkatkan peluang Anda dalam penjualan.

6. Strategi Pengoptimalan Search Engine Optimization (SEO)

Setelah membuat konten yang bagus, Anda perlu menggunakan strategi agar konsumen Anda dapat menemukannya secara online.

Maka dalam hal ini strategi SEO harus dipergunakan. Dan berikut adalah strategi untuk menerapkan SEO:

  • Menentukan audiens target Anda serta kebutuhan mereka
  • Melakukan penelitian kata kunci
  • Menemukan celah dan peluang
  • Menemukan pesaing Anda
  • Mencari tentang apa yang dilakukan pesaing Anda?
  • Lakukan penyesuaian strategi SEO Anda untuk memasukkan kata kunci/keyword apa yang telah Anda pelajari

7. Manajemen Hubungan Pelanggan

Manajemen hubungan konsumen atau disebut juga Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management) fokus pada mendapatkan, mempertahankan serta menjaga pelanggan secara konsisten, memberikan pengalaman positif pada setiap momen kritis saat pelanggan berinteraksi dengan perusahaan Anda.

Hal ini menawarkan peluang pada perusahaan Anda untuk memaksimalkan pengalaman pelanggan serta membangun hubungan yang kuat.

Mempersiapkan marketing funneling adalah dimulai dengan riset yang dilakukan secara menyeluruh terhadap calon pelanggan/konsumen Anda, bagaimana Anda dapat menjangkau mereka serta membantu memberikan informasi dan saran mengenai produk atau layanan Anda hingga menuju tujuan utama yaitu pembelian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like