Penjelasan Mengenai Kemasan Sekunder Adalah, Serta Nilai Pentingnya bagi Bisnis Anda

Foto: Pexels@Antony Trivet

Kemasan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan produk. Sebagian besar produk menggunakan kemasan. Kemasan sekunder adalah salah satu dari beberapa jenis kemasan.

Selain kemasan sekunder, ada pula kemasan utama dan kemasan tersier. Dan saat ini kita akan membahas mengenai kemasan sekunder. Untuk itu simak penjelasannya hingga tuntas!

Pengertian Kemasan Sekunder

Desainer kemasan mungkin sudah paham tentang kemasan sekunder adalah apa dan bagaimana ciri-cirinya. Namun sebagian orang mungkin belum tahu mengenai kemasan sekunder. Dan pastinya jika Anda baru awal terjun ke dunia penjualan produk juga belum paham mengenai kemasan sekunder.

Kemasan sekunder adalah kemasan yang terdapat di luar kemasan utama. Salah satu fungsi dari kemasan sekunder yaitu untuk melindungi produk dari kontaminasi, antara lain melindungi dari kotor, melindungi dari suhu, dan sebagainya.

Selain itu fungsi lain dari kemasan sekunder adalah untuk meningkatkan citra atau brand dari produk itu sendiri. Maka berlomba-lombalah para pebisnis untuk membuat kemasan sekunder semenarik mungkin.

Kemasan sekunder yang menarik akan membuat orang-orang atau konsumen tertarik untuk membeli.

Jenis-Jenis Kemasan

Agar Anda bisa lebih paham mengenai kemasan sekunder adalah seperti apa, maka Anda perlu tahu juga mengenai jenis-jenis kemasan lainnya, selain kemasan sekunder, yaitu:

1. Kemasan Utama

Kemasan utama adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan isi produk. Kadang-kadang kemasan utama juga diartikan sebagai kemasan retail yang sering Anda temukan di pasaran.

Fungsi dari kemasan utama adalah untuk melindungi dan mengamankan isi produk. Kemasan utama juga berfungsi untuk memberi informasi pada konsumen.
Kemasan utama ada pada setiap produk yang beredar di pasaran.

Contohnya adalah pada kemasan snack, kemasan permen, kemasan minuman, kemasan kosmetik, dan sebagainya.

2. Kemasan Sekunder

Kemasan sekunder adalah kemasan yang digunakan setelah kemasan utama. Jadi kemasan sekunder adalah kemasan terluar dari sebuah produk. Perlu diketahui bahwa tidak semua produk menggunakan kemasan sekunder.

Baca juga: Ide Usaha yang Cocok untuk Pemula Minim Resiko yang Patut Dicoba

Nilai penting kemasan sekunder bagi produk adalah untuk melindungi kemasan utama dari kontaminasi. Selain itu kemasan sekunder juga berfungsi untuk meningkatkan brand dan pengenalan produk pada konsumen.

Kemasan sekunder bisa Anda lihat pada kardus susu bubuk, kardus susu kaleng, kemasan plastik pada permen, kemasan plastik pada snack, dan masih banyak lagi.

3. Kemasan Tersier

Kemasan tersier merupakan kemasan yang digunakan untuk pembelian wholesale atau pembelian dalam jumlah besar.

Tujuan digunakannya kemasan tersier adalah untuk memudahkan proses pengemasan produk dalam jumlah banyak serta melindungi produk yang ada di dalamnya.

Contoh dari kemasan tersier antara lain kardus besar susu bubuk, kardus besar susu kaleng, kardus besar produk-produk kosmetik dan sebagainya.

Nilai Penting Kemasan Sekunder Bagi Produk

Sudah sedikit dijelaskan di atas bahwa kemasan sekunder bermanfaat untuk melindungi produk dari kontaminasi, terutama untuk produk yang dikonsumsi.

Sebab meskipun sudah ada kemasan utama yang mengamankan produk namun penggunaan kemasan sekunder akan semakin meningkatkan keamanannya.

Contohnya permen. Permen dikemas satu per satu menggunakan plastik yang rapat. Namun kemasan sekunder digunakan untuk membungkus permen sejumlah 100 butir. Kemudian produk sosis siap makan.

Pengemasannya juga sama seperti seperti permen, ada kemasan utama da kemasan sekunder. Permen dan sosis siap makan menjadi lebih terlindung dengan adanya kemasan sekunder.

Selanjutnya fungsi lain dari kemasan sekunder adalah untuk meningkatkan brand produk dan pengenalan produk pada masyarakat.

Selain kemasan utama, kemasan sekunder pun dibuat semenarik mungkin, diberi gambar produk yang menarik, nama pabrik, alamat pabrik, komposisi yang ada pada produk, pada produk makanan tercantum nilai gizi, keterangan halal, dan masih banyak informasi lain mengenai produk.

Membuat Kemasan Sekunder

Karena berfungsi untuk memberikan perlindungan pada kemasan utama dan produk yang ada di dalamnya, maka kemasan sekunder harus menggunakan bahan yang kuat.

Misal Anda adalah pengusaha produk yang ingin membuat kemasan sekunder, maka Anda perlu memahami mengenai hal ini.

Anda perlu menyesuaikan bahan yang digunakan sebagai kemasan sekunder dengan produk Anda.

Misalnya produk Anda adalah snack potato chip, berarti kemasan sekunder adalah plastik untuk mengemas sekitar 10, 20, dan seterusnya tergantung jumlah yang Anda inginkan.

Kemudian misalnya produk Anda berupa minuman sari buah kotak, kemasan sekunder adalah kardus yang bisa mengemas produk Anda sejumlah yang Anda inginkan.

Setelah Anda berhasil menemukan bentuk yang pas, barulah Anda memesan kemasan sekunder ke tempat pemesanan. Perhatikan pula desain kemasan, gambar produk, alamat perusahaan, komposisi produk dan nilai gizi (untuk produk yang dikonsumsi), dan sebagainya.

Pada kemasan utama kadang-kadang belum tercantum beberapa informasi tersebut karena ukuran kemasan yang kecil sehingga sangat terbatas. Namun sebagian produk sudah mencantumkan beberapa informasi pada kemasan utama.

Baca juga: Ini Dia Penjelasan Mengenai Macam-Macam Strategi Pemasaran, Penting bagi Anda!

Pada kemasan sekunder pun juga sebagian ada yang tanpa keterangan apa pun, misalnya kemasan sekunder dari toko online, yang hanya berupa box polos.

Dan berikut ini adalah beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan saat hendak membuat kemasan sekunder:

1. Biaya

Hal pertama yang perlu Anda pertimbangkan dalam membuat kemasan sekunder adalah soal biaya. Biaya yang Anda perlukan meliputi biaya untuk desain dan biaya untuk mencetak kemasan tersebut.

Anda sebagai pebisnis perlu mempertimbangkan secara matang pengeluaran biaya dalam membuat kemasan sekunder ini. Pikirkan juga apakah produk Anda perlu menggunakan kemasan sekunder atau tidak.

Jika Anda memutuskan bahwa produk Anda memang membutuhkan kemasan sekunder untuk melindungi produk Anda dan Anda sangat perlu untuk menaikkan brand produk, serta perhitungan laba sudah sesuai silahkan membuat kemasan sekunder.

2. Ketahanan Kemasan

Dalam membuat kemasan sekunder, pilihlah bahan yang kuat dan tahan lama dalam masa penyimpanan. Artinya bahan untuk kemasan sekunder tidak mudah rapuh atau rusak.
Kemasan sekunder bisa berupa plastik tipis, plastik keras atau kardus box. Maka pilihlah yang benar-benar memiliki daya tahan yang baik.
Ketahanan kemasan sangat penting karena besar kemungkinan Anda akan mengirimkan produk Anda dalam jumlah besar ke luar kota, disimpan di gudang penyimpanan, dikirim lagi melalui toko online dan sebagainya.

3. Model Bisnis

Selanjutnya hal lain yang perlu Anda pertimbangkan dalam membuat kemasan sekunder adalah model bisnis yang sedang Anda jalani. Karena model bisnis yang Anda jalankan berhubungan dengan jenis kemasan sekunder untuk produk Anda.

Jika bisnis yang Anda jalankan adalah bisnis offline, misalnya Anda menjual kue/makanan yang hanya Anda jual di lapak di pinggir jalan mungkin Anda hanya butuh kemasan sederhana yang simpel.

Namun jika Anda menjual produk yang Anda jual secara online, kemasan sekunder tentu akan berbeda. Dan berbeda lagi jika produk Anda telah menjangkau pasar internasional. Anda perlu membuat kemasan sekunder yang lebih bagus lagi.

Jadi untuk kemasan sekunder bisa terus diperbaiki/diperbaharui desainnya sesuai keinginan Anda dan sesuai peningkatan bisnis Anda.

Pergantian kemasan sekunder maupun kemasan utama juga bertujuan agar konsumen tidak bosan dengan kemasan yang itu-itu saja alias monoton.

Kemasan sekunder adalah kemasan yang digunakan setelah kemasan utama. Jadi kemasan sekunder ada pada lapisan kedua yang mana kemasan sekunder bukan hanya sekedar kemasan, namun memiliki nilai penting bagi bisnis Anda. Semoga artikel ini bermanfaat!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like