Risiko operasional adalah hal yang kemungkinan bisa terjadi di dunia bisnis. Untuk itu perlu bagi pebisnis memahami pengertiannya, jenis resiko operasional dan bagaimana cara mengatasinya.
Risiko operasional adalah resiko yang bisa terjadi dalam kegiatan operasional bisnis Anda. Terdengar agak menakutkan tapi jika Anda telah memahaminya maka hal tersebut adalah biasa karena apapun jenis bisnis Anda pasti terdapat resiko operasional.
Risiko operasional adalah bisa terjadi saat proses pembuatan produk, saat menulis data, saat mengoperasikan komputer, dan sebagainya.
Baca juga: Branding Identity Adalah Apa? Inilah penjelasannya dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Terdapat beberapa jenis risiko operasional adalah seperti berikut ini:
Salah satu jenis risiko operasional adalah manual risk. Dalam manual risk, terdapat kemungkinan yang bisa terjadi, misalnya kekeliruan dalam membuat laporan.
Data yang ditulis secara manual menggunakan kertas menimbulkan resiko kekeliruan memasukkan data.
Contoh manual risk lainnya adalah ketika terjadi kemungkinan kerusakan dokumen saat pengiriman melalui kurir/pos. Selain itu ada kemungkinan dokumen bisa hilang, terbakar atau basah, dan sebagainya.
Untuk meminimalisir resiko operasional jenis ini menggunakan kecanggihan teknologi adalah solusinya. Seluruh data penting dapat tersimpan aman dalam file.
Dan untuk surat-menyurat akan lebih efektif jika menggunakan email. Profil perusahaan juga bisa dilihat secara lengkap melalui website.
Nah, jenis resiko operasional berikutnya adalah computer risk. Dari istilahnya saja, Anda pasti langsung memahami bahwa resiko ini berhubungan dengan komputer.
Secanggih-canggihnya teknologi komputer pasti tetap memiliki resiko melakukan kekeliruan meskipun hanya kekeliruan kecil.
Resiko yang ditimbulkan dari computer risk ini umumnya disebabkan karena software atau hardware. Maka solusinya adalah selalu upgrade komputer Anda dan jangan lupa lakukan cek rutin.
Perangkat komputer juga bisa diserang oleh virus yang bisa merusak/menghilangkan data-data penting Anda. Spek perangkat komputer yang kurang memenuhi syarat juga akan menyebabkan lemot.
Baca juga: Trik Untuk Meningkatkan Usaha Kuliner yang Dilakukan Wirausaha Adalah Seperti Berikut Ini!
Tentu hal ini akan sangat mengganggu kinerja bisnis. Itulah pentingnya cek rutin perangkat komputer Anda agar performanya selalu lancar.
Untuk itu akan jauh lebih baik jika ada ahli IT yang stay di kantor perusahaan agar bisa melakukan tugas dengan cepat ketika dibutuhkan.
Perusahaan kemungkinan akan mengalami resiko ketika mempekerjakan pegawai outsourcing. Seperti kita tahu bahwa pegawai outsourcing adalah bukan pegawai perusahaan Anda.
Pegawai outsourcing tidak bertanggung jawab pada supervisor atau manajemen perusahaan.
Memang benar bahwa saat perekrutan menjadi pegawai outsourcing mereka telah dididik dan dibekali dengan beberapa keahlian.
Namun tentu rasa tanggung jawab tetap berbeda antara pegawai tetap dan pegawai outsourcing.
Jadi kemungkinan untuk melakukan kesalahan yang merugikan perusahaan tetaplah ada.
Untuk mencegah atau mengurangi resiko ini maka perusahaan Anda perlu lebih selektif dalam menerima pegawai outsourcing.
Pilihlah pegawai outsourcing yang benar-benar memiliki kemampuan dan dapat dipercaya.
Salah satu jenis risiko operasional adalah kecelakaan kerja. Siapa pun tidak menginginkan terjadinya kecelakaan kerja.
Namun kemungkinan tersebut selalu ada dan bisa terjadi di perusahaan mana pun.
Maka sebagai langkah antisipasi manajemen perusahaan Anda perlu menyediakan jaminan/asuransi kesehatan untuk para pegawai.
Jaminan kesehatan untuk tenaga kerja sebagaimana asuransi kesehatan lainnya harus membayar iuran setiap bulannya.
Untuk memudahkan sistem, bagian keuangan perusahaan bisa memotong iuran dari gaji pegawai setiap bulannya.
Dengan adanya jaminan/asuransi kesehatan, pihak manajemen perusahaan dan pegawai akan merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Selain menjamin keselamatan para pegawai dengan asuransi kesehatan, manajemen perusahaan juga perlu cek peralatan perusahaan yang bisa membahayakan keselamatan para pegawainya.
Hal ini berlaku bagi perusahaan yang bergerak di bidang produksi atau industri. Cek secara rutin untuk memastikan peralatan/mesin masih memenuhi kelayakan berdasarkan usia dan kondisinya.
Jika mesin-mesin yang digunakan dinilai sudah tidak layak sebaiknya harus segera diperbaiki atau diganti dengan mesin yang baru.
Jangan sampai karena pihak manajemen perusahaan ingin menghemat pengeluaran namun akibatnya malah justru membahayakan keselamatan para pegawai.
Saat proses produksi kemungkinan kesalahan bisa saja terjadi. Misalnya dalam industri garmen, kadang-kadang terjadi jahitan yang kurang rapi, salah memasang asesoris dan lain sebagainya.
Lalu industri lainnya pun juga bisa terjadi kemungkinan seperti itu. Itulah pentingnya pegawai bagian quality control yang bertugas memeriksa produk sebelum dinyatakan layak.
Untuk produk yang tidak layak karena human error pada proses produksinya akan dimasukkan dalam kategori “produk gagal” yang akan direject.
Produk tersebut tidak boleh dijual kepada masyarakat karena akan mengurangi citra perusahaan.
Namun biasanya terjadi produk reject dijual diam-diam dengan harga murah oleh salah seorang pegawai. Jika hal ini ketahuan pihak manajemen, pegawai tersebut bisa diberikan sanksi bahkan bisa di-PHK.
Nah adanya banyak produk yang direject tentunya akan menimbulkan resiko kerugian pada perusahaan.
Untuk mengurangi resiko ini maka edukasi pada para pegawai harus selalu dilakukan dan juga memberikan pelatihan.
Demikian penjelasan tentang risiko operasional adalah apa, pengertian serta jenis resiko yang harus diantisipasi dan dihadapi oleh pebisnis. Semoga bermanfaat!